Untuk mewujudkan wirausaha perempuan yang memiliki skill mempuni, Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) membuka peluang bagi 40 wirausaha perempuan untuk meningkatkan kemandirian dalam menjalankan usahanya. Caranya, dengan menggelar pelatihan secara gratis.
Ketua Umum Perempuan Tani HKTI Dian Novita Susanto mengatakan, hal ini sesuai dengan keinginan pemerintah agar jumlah entrepreneur terus meningkat. Terutama, untuk kaum hawa.
“Saat ini jumlah kewirausahaan Indonesia baru mencapai 3,4 persen. Minimal untuk menjadi negara maju, tingkat kewirausahaan harus mencapai 4 persen,” kata Dian dalam keterangan tertulis, Selasa (28/12).
Dia menjelaskan, pusat pemberdayaan ekonomi dunia saat ini adalah perempuan. Sebagian besar pelaku UMKM juga didominasi oleh perempuan dengan persentase sebesar 64,5 persen.
Dian yang dilantik oleh Ketua Umum HKTI Moeldoko ini menjelaskan, pendaftaran pelatihan tersebut telah dibuka pada 21-23 Desember 2021 lalu.
Para pesertanya, memiliki pengalaman berbisnis selama minimal satu tahun dari beragam profesi. “Dari pengusaha UMKM makanan sampai industri kreatif,” tutur Master Ekonomi Politik ini.
Dian mengungkapkan, para peserta akan mengikuti workshop dan dibimbing selama satu harian full, yakni pada pukul 08.30-16.00 WIB secara tatap muka di Kopi Perempuan Tani.
Para peserta yang mengikuti workshop itu akan mendapatkan pembekalan ilmu dari enam narasumber yang tidak diragukan kemampuannya.
Mereka yakni, Avanti Fontana, PhD (Dosen manajemen inovasi & kewirausahaan Fakultas Ekonomi & Bisnis UI), Rafli Susanto, SE (Cheif Analysis Cost Kementerian Keuangan), July Tjindrawan (Founder Rumah Robot Indonesia).
Selanjutnya, tim narasumber juga dihiasi oleh Wahyudi Dwi Irawan (Pemimpin Grup Kredit UMK Bank DKI), Pauline Dhini (Business Development Wong Solo), Faisal Hasan Basri (Sekretaris Jenderal Sahabat UMKM Perizinan dan Sertifikat).
Seperti diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di 2021, sebanyak 64,5 persen dari total Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dikelola oleh kaum perempuan. Kemudian riset dari Sasakawa Peace Foundation & Dalberg juga mencatatkan persentase wirausahawan perempuan di Indonesia cukup tinggi, yaitu 21 persen. Secara nasional, wirausaha perempuan mampu menghimpun modal usaha hingga Rp 2 triliun.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesmenkopUKM), Arif Rahman, Rabu (23/12) kemarin di Jakarta menyatakan, secara nasional, wirausaha perempuan dapat menghimpun modal usaha mencapai lebih dari Rp 2 triliun, dengan volume usaha mencapai Rp 2,4 triliun, dan mampu menyerap anggota sebanyak 663 ribu perempuan .
Dia menyampaikan, sejak dulu tulang punggung perekonomian Indonesia adalah UMKM. Mereka adalah pedagang kecil, wirausahawan yang berasal dari usaha keluarga, salah satunya perempuan/ibu. Jumlah Koperasi Perempuan aktif saat ini yaitu sebanyak 11.199 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.